Golongan darah adalah ciri khusus darah dari
suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada
permukaan membran sel darah merah (erytrosit). Dua jenis penggolongan darah
yang paling penting adalah penggolongan ABO (1900) dan Rhesus (1940), keduanya
ditemukan oleh Dr. Karl Landsteiner hanya berbeda tahunnya saja.
Golongan darah orang indonesia terdiri dari A, B,
AB, dan O dan dengan rhesus (Rh) positif. Dalam pemeriksaan menggunakan 4 jenis
reagen yang terdiri reagen anti A, anti B, anti AB, dan anti O. Hasil
pemeriksaan di lihat dari reaksi plasma darah dengan reagen tersebut yang
mengakibatkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan).
PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH
Metode : Slide
Tujuan : Untuk menetapkan golongan darah seseorang
aglutinin dalam antisera yang homolog.
Alat : Lancet, Autoklik, kapas alkohol 70%, batang pengaduk, kartu gologan darah / objek
glass (slide)
Reagen : Antisera A, Antisera B, Antisera AB
Cara Kerja :
- Desinfeksi Jari Pasien yang akan ditusuk dengan alkohol 70%.
- Tusuk salah satu jari dengan lancet, tetesan pertama dihapus dengan kapas kering, selanjutnya teteskan darah pada kartu golongan darah / objek glass (slide).
- Kemudian tambahkan antisera A, Antisera B, Antisera AB pada masing-masing bagian.
- Goyang kaca dengan membuat gerakan melingkar.
- Perhatikan adanya aglutinasi.
- Jika pada golongan darah A : maka pada antigen A dan AB akan menggumpal dan antigen B tidak menggumpal.
- Jika pada golongan darah B : maka pada antigen A tidak menggumpal dan antigen B dan AB menggumpal.
- Jika pada golongan darah AB : maka pada antigen A, B dan AB akan menggumpal.
- Jika pada golongan darah O : maka pada antigen A, B dan AB tidak menggumpal
contoh hasil pemeriksaan golongan darah :
video pemeriksaan golongan darah courtesy from youtube (Tri Hastuti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar